Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 24 Desember 2010

Dataran Tinggi Gayo-Aceh


Kota Takengon yang berada di dataran tinggi Gayo, merupakan kota tujuan wisata di Nanggroe Aceh Darussalam. Keindahan alamnya seperti tersembunyi karena berada di tengah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Objek wisata alam yang terkenal di sana adalah Danau Laut Tawar, yang menjadi kebanggaan masyarakat Takengon. Sebagian aktivitas masyarakat sekitar danau adalah sebagai nelayan. Ikan Depik [Rasbora Tawarensis], merupakan ikan khas danau laut tawar Aceh Tengah.
 

Banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke Takengon, mengunjungi dan menginap di sekitar Danau Laut Tawar. Selain objek wisata Danau Laut Tawar, terdapat tempat-tempat wisata lainnya di Kota Takengon, seperti Gua Puteri Pukes, Pantang Terong, pemandian air panas Wih Pesam, Bukit Terong (Puncak Khafi), Goa Loyang Koro, Pantai Menye, Pantai Ketibung dan Monumen Pacuan Kuda Tradisional [Evant ini biasanya dilakukan pada saat hari kemerdekaan]. Setidaknya ada 20 objek wisata yang dapat dikunjungi di Kota Takengon. Khusus mengenai perlombaan pacuan kuda, para jokinya biasanya anak usia sekolah. Mereka secara alami terlatih dan berani tanpa menggunakan pelana, yang hanya memakai kaus dan celana pendek berkuda dengan kencang.


Penduduk asli Takengon adalah Suku Gayo. Mereka merupakan keturunan dari Batak Karo di Sumatera Utara. Bahasa daerahnya pun berbeda dengan bahasa daerah penduduk Aceh pada umumnya. Kota Takengon berhawa sejuk dengan keindahan alamnya yang luar biasa, dan berada di kawasan dataran tinggi Gayo. Komoditi-komoditi unggulan yang dipasarkan di Kota Takengon adalah komoditi-komoditi yang berasal dari dataran tinggi Gayo, seperti kopi Gayo (kopi arabika) yang terkenal yang diekspor ke Jepang, Amerika dan Eropa, tomat, markisa, sayur-sayuran, jagung, cabe dan kentang. markisa, tomat, cabe, jagung, sayur-sayuran, jeruk keprok Gayo, alpukat, tembakau dan damar.


Untuk mecapai lokasi ini, bisa ditempuh dari dua wilayah, 1). Banda Aceh, Dari terminal di banda aceh bisa dengan Travle [L300] dengan biaya sebesar 75.000 rupiah langsung ke takengon. Perjalanan kurang lebih sekitar 6-7 jam perjalanan. 2). Via Medan, dari polonia naik ojek atau taxi kearah jalan gajahmada, ongkos untuk Ojek Sekitar Rp. 25.000 – 30.000, dengan Taxi bisa mencapai Rp. 45.000 – 55.000. Dijalan gajahmada cukup banyak Perusahaan bus yang menyediakan jasa angkutan sampai Takengon. Biaya yang diperlukan untuk ke takengon dari medan sekitar Rp. 150.000 [Bus Cepat Bangku 2:1] saya merekomendasikan naik CV. Kurnia. Kenapa? Armadanya baru-baru, aman, lancar dan nyaman banget.

Setiba di takengon, cukup banyak losmen murah, dengan harga kisaran Rp.80.000 - 150.000 per malam, ada juga Hotel yang lumayan mahal, kisaran harga Rp. 250.000 - 400.000 [Ringgali]. Dan berikut ini adalah foto2 keindahan dataran tinggi gayo. Sebagai catatan, foto ini menggunakan kamera Canon 350D, Lensa Tokina 12-24, Filter Hoya UV Rim 77MM, Tripot UFU 260.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar