Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 29 Desember 2010

CANDI CANGKUANG-INDONESIA



Candi Cangkuang merupakan satu-satunya candi yang pertama kali ditemukan di wilayah Jawa Barat (Tatar Sunda) adalah peninggalan hindu kira-kira abad ke 8 M, berada di Kampung Pulo – Cangkuang - Leles - Garut - Jawa Barat.

Tim penelitian Harsoyo bersama Uka Candrasasmita berdasarkan laporan dari Vorderman (1893) menemukan Candi Cangkuang pada tahun 1966.

Candi Cangkuang terletak di pulau kecil yang memanjang dari barat ke timur yang luasnya 16,5 ha. Pulau kecil ini berada di tengah danau (situ cangkuang) pada koordinat 106°54'36,79" Bujur Timur dan 7°06'09" Lintang Utara. Disamping pulau yang ada candinya tersebut, di danau ini masih ada dua pulau lainnya yang berukuran kecil-kecil.

Lokasi situ Cangkuang ini topografinya berada di dataran subur kira 600-an m l.b.l. yang dikelilingi gunung-gunung: Gunung Haruman (1.218 m l.b.l.) di sebelah timur-selatan, Pasir Kadaleman (681 m l.b.l.) di tenggara, Pasir Gadung (1.841 m l.b.l.) di sebelah utara, Gunung Guntur (2.849 m l.b.l.) di sebelah barat utara, Gunung Malang (1.329 m l.b.l.) di di sebelah barat, Gunung Mandalawangi di sebelah barat-selatan dan Gunung Kalédong (1.249 m l.b.l.) di sebelah selatan.

Bangunan candi Cangkuang yang sekarang adalah hasil pemugaran yang diresmikan pada tahun 1978. Candi iini berdiri pada dasaran berukuran 4,7 x 4,7 m yang tingginya 30 cm. Kaki bangunan ini berukuran 4,5 x 4,5 m yang tingginya 1,37 m. Disebelah selatanya terdapat tangga naik yang panjangna 1,5 m dan lebar 1,26 m.

Badan candi berbentuk persegi 4,22 x 4,22 m yang tingginya 2,49 m. Di sisi selatan terdapat pintu masuk dengan ukuran tinggi 1,56 m x lebar 0,6 m. Atapnya terdiri dua tingkat: persegi ukuran 3,8 x 3,8 m yang tingginya 1,56 m dan 2,74 x 2,74 m yang tingginya 1,1 m. Di dalanya terdapat ruangan ukuran 2,18 x 2,24 m yang tingginya 2,55 m. Di dasarnya ada lubang ukuran 0,4 x 0,4 m yang dalemnya 7 m (dibikin saat pemugaran biar bangunannya stabil).

Di antara sisa-sisa bangunan candi, diketemukan juga arca (tahun 1800-an) dengan bersila diatas padmasana ganda. Kaki kiri melipat datar yang alasnya menghadap ke dalam paha kanan. Sedangkan kaki kanan menapak di lantai. Didepan kaki kir ada kepala sapi (nandi) yang kepingnya menunjuk ke depan. Karena kepala nandi inilah para ahli menganggap arca Siwa. Kedua tangannya berada diatas paha. Ditubuhnya terdapat beberapa hiasan yaitu hiasan perut, hiasan dada, dan hiasan kuping.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar