Masih di dalam kompleks Candi Prambanan, dari Candi Bubrah saya kembali berjalan beberapa ratus meter ke utara. Di sana terdapat sebuah candi yang berdiri dengan megah yang bernama Candi Sewu.
Candi Sewu merupakan candi yang bercorak agama Budha sama seperti halnya Candi Lumbung dan Candi Bubrah. Candi ini dibangun pada abad ke-8 Masehi pada masa akhir Kerajaan Rakai Panangkaran sebagai candi kerajaan dan merupakan salah satu pusat kegiatan keagamaan yang cukup penting pada saat itu.
Ketika masuk ke area candi, kita akan disambut oleh dua buah arca penjaga dengan tubuh yang besar dan menyeramkan serta membawa senjata berupa pentungan.
Meskipun namanya adalah Candi Sewu, tetapi jumlah candi yang ada di Candi Sewu tidak sampai seribu. Saya tidak tahu pastinya yang jelas jumlahnya hanya seperempatnya saja, terdiri dari satu buah Candi Induk, 8 Candi Apit, dan 240 Candi Perwara.
Yang cukup membingungkan bagi saya adalah kaitan tentang cerita Roro Jonggrang dengan Candi Sewu dan juga Candi Prambanan. Ada yang bilang kalo cerita Roro Jonggrang tersebut adalah mitos terciptanya Candi Prambanan, tetapi kalo dilihat dari ceritanya yaitu Roro Jonggrang meminta dibuatkan 1000 candi akan mengacu pada Candi Sewu ini. Tapi ya sudahlah nggak usah terlalu dipikirin karena semuanya salah, namanya juga mitos. Hehe...
Fakta yang menarik pada Candi Sewu adalah candi ini termasuk Candi Budha terbesar kedua setelah Candi Borobudur yang ada di Magelang. Fakta yang lainnya Candi Sewu yang bercorak Budha memiliki lokasi yang berdekatan dengan Candi Prambanan yang bercorak Hindu. Hal ini menunjukkan pada saat itu terjadi hubungan yang harmonis antara dua agama Hindu dan Budha.
Oh ya.. Pada saat tulisan ini dibuat, Candi Sewu sedang mengalami pemugaran seperti halnya Candi Prambanan karena candi ini juga terkena efek gempa yang melanda Jogja pada tahun 2006. Terlihat juga banyak reruntuhan candi masih berantakan menunggu untuk dilakukan pemugaran.
Candi Sewu merupakan candi yang bercorak agama Budha sama seperti halnya Candi Lumbung dan Candi Bubrah. Candi ini dibangun pada abad ke-8 Masehi pada masa akhir Kerajaan Rakai Panangkaran sebagai candi kerajaan dan merupakan salah satu pusat kegiatan keagamaan yang cukup penting pada saat itu.
Ketika masuk ke area candi, kita akan disambut oleh dua buah arca penjaga dengan tubuh yang besar dan menyeramkan serta membawa senjata berupa pentungan.
Meskipun namanya adalah Candi Sewu, tetapi jumlah candi yang ada di Candi Sewu tidak sampai seribu. Saya tidak tahu pastinya yang jelas jumlahnya hanya seperempatnya saja, terdiri dari satu buah Candi Induk, 8 Candi Apit, dan 240 Candi Perwara.
Yang cukup membingungkan bagi saya adalah kaitan tentang cerita Roro Jonggrang dengan Candi Sewu dan juga Candi Prambanan. Ada yang bilang kalo cerita Roro Jonggrang tersebut adalah mitos terciptanya Candi Prambanan, tetapi kalo dilihat dari ceritanya yaitu Roro Jonggrang meminta dibuatkan 1000 candi akan mengacu pada Candi Sewu ini. Tapi ya sudahlah nggak usah terlalu dipikirin karena semuanya salah, namanya juga mitos. Hehe...
Fakta yang menarik pada Candi Sewu adalah candi ini termasuk Candi Budha terbesar kedua setelah Candi Borobudur yang ada di Magelang. Fakta yang lainnya Candi Sewu yang bercorak Budha memiliki lokasi yang berdekatan dengan Candi Prambanan yang bercorak Hindu. Hal ini menunjukkan pada saat itu terjadi hubungan yang harmonis antara dua agama Hindu dan Budha.
Oh ya.. Pada saat tulisan ini dibuat, Candi Sewu sedang mengalami pemugaran seperti halnya Candi Prambanan karena candi ini juga terkena efek gempa yang melanda Jogja pada tahun 2006. Terlihat juga banyak reruntuhan candi masih berantakan menunggu untuk dilakukan pemugaran.
Meskipun satu kompleks dengan Candi Prambanan, sepertinya Candi Sewu bernasib sama dengan dua candi lain yang berada di kompleks Candi Prambanan yaitu Candi Lumbung dan Candi Bubrah. Ketiga candi tersebut sama-sama sepi pengunjung. Ketika saya kesana hanya ada seorang turis asal China beserta guidenya saja yang mengunjungi Candi Sewu. Padahal ada banyak pengunjung Candi Prambanan pada saat itu, tetapi yang mampir kesini hanya ada beberapa saja. Kalo pun tidak mau capek jalan kaki dari Candi Prambanan karena jaraknya yang hampir 1 Km, pengunjung bisa memanfaatkan kereta yang disediakan oleh pengelola Candi Prambanan. Untuk naik kereta tersebut saya nggak tau harus bayar lagi atau gratis.
Yang pasti buat temen-temen yang akan berkunjung ke Candi Prambanan jangan lewatkan untuk berkunjung ke Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu. Karena tiket masuk ke Candi Prambanan sudah termasuk tiket untuk ke ketiga candi tersebut. Rugi banget kalo nggak mampir ke candi-candi tersebut sekalian..
Yang pasti buat temen-temen yang akan berkunjung ke Candi Prambanan jangan lewatkan untuk berkunjung ke Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Sewu. Karena tiket masuk ke Candi Prambanan sudah termasuk tiket untuk ke ketiga candi tersebut. Rugi banget kalo nggak mampir ke candi-candi tersebut sekalian..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar