NICE – Rasa kantuk dan lelah sehabis perjalanan panjang dari Jakarta menuju Prancis-Nice, langsung hilang beberapa saat sebelum pesawat yang kami tumpangi mendarat di Nice-Cote d’Azur International Airport, awal November lalu.
Memasuki musim dingin yang serbakelabu di daratan Eropa, Nice menawarkan pemandangan yang sungguh berbeda. Dari atas pesawat, kami –delapan wartawan asal Singapura, Malaysia dan Indonesia yang diundang atas kerja sama Air France-Le Meridien-Maison de la France untuk mengunjungi French Riviera alias Cote d’Azur—bisa merasakan cerah dan hangatnya sinar matahari dipadu dengan debur ombak yang bergulung-gulung di bawahnya, seakan mengajak kaki kami untuk berendam di dalamnya.
Benar saja, begitu melangkahkan kaki keluar dari bandara, udara Nice yang hangat dengan suhu sekitar 14 derajat Celsius, bagaikan sapaan ramah yang menyambut kedatangan kami yang terbiasa hidup di negeri tropik. Sepanjang jalan utama Promenade Des Anglais yang membelah jantung kota Nice, mata akan dimanja dengan pemandangan yang menakjubkan. Di sebelah kanan, pantai berpasir putih dengan air yang biru jernih terbentang sepanjang mata memandang. Suasana santai dan liburan langsung terasa. Beberapa perempuan cantik bertubuh molek berselonjor mandi matahari. Sementara pasangan di sebelahnya, asyik berciuman, seakan dunia hanya milik berdua. Sungguh romantis!
Sementara di sebelah kiri jalan, pemandangannya juga tak kalah mengasyikkan. Sepanjang jalan juga dipenuhi berbagai bagunan apartemen bernuansa art deco, yang di lantai bawahnya dipenuhi café, restoran, toko, butik dan juga casino. Mata kita akan dibuai dengan warna-warni cerah dari tenda yang dipasang di depan bangunan atau teras—seperti merah, hijau, kuning, biru—yang menyatu dengan hangatnya matahari.
Yang membuat Nice istimewa selain dari temperaturnya yang hangat sepanjang tahun adalah dua kekayaan alam sekaligus yang dimilikinya. Di sebelah selatan kita bisa menikmati hangatnya udara laut. Di sebelah utara kita juga bisa melihat puncak gunung Alpes d’Azur yang ditutupi gundukan es. Pada puncak musim dingin di bulan Februari, penduduk setempat ataupun turis bisa bermain ski di puncak gunung. Jika bosan dan merindukan hangatnya matahari, kita bisa langsung turun ke pantai, cukup dengan kaos atau bikini. Unik, tapi nyata.
Selain keindahan alamnya, Nice juga terkenal dengan keindahan arsitekturnya dan bangunan bersejarah. Sebagai ibu kota Cote d’Azur alias French Riviera, Nice menawarkan beragam seni arsitektur peninggalan masa pendudukan Yunani dan Romawi, mulai dari Baroque, Klasik, Belle Epoque, Art Deco hingga kontemporer. Yang tak bisa dilewatkan adalah Kota Lama Nice yang masih mempertahankan kecantikan arsitektur baroque dari abad ke-17-18, seperti Palais Lascaris, yang sekarang menjadi museum seni rakyat dan tradisi, Gedung Pengadilan (Palais de Justice) yang dibangun tahun 1892 yang selesai dimodifikasi tahun 2000 serta Gedung Prefecture lama, bekas istana Raja-raja Sardinian. Tak ketinggalan bangunan-bangunan gereja, seperti The Cathedral (Sainte-Reparate), Gereja Saint Rita, terutama Chapelle de la Misericorde yang sungguh cantik. Sebagai kota yang dikenal artistik, Kota Lama Nice ini juga banyak ditemukan berbagai galeri seni dan toko-toko kerajinan tangan.
Antibes
Kota kecil peninggalan Yunani yang letaknya diapit Nice dan Cannes ini, dikenal sebagai kota yang pertama kali menggelar Festival Jazz di Eropa sejak tahun 1960 yang masih terus berlangsung hingga kini. Kalau jazz begitu populer di Antibes, ini berkat dua masterpiece jazz pertama di dunia, Louis Armstrong dan King Oliver yang tahun 1923 tinggal di Cap d ‘Antibes dan memperkenalkan musik Afro-Amerika pada masyarakat setempat, hingga akhirnya lahir festival yang diberi nama Jazz in Juan. Festival yang digelar setiap bulan Juli ini, telah menghadirkan artis-artis jazz kenamaan dunia, macam Marcus Miller, Wynton Marsalis, Salif Keita, Diana Krall, James Carter hingga Joshua Redman.
Tidak hanya populer dalam musik jazz, Antibes juga terkenal sebagai kota seni dan budaya. Ini berkat kehadiran sejumlah seniman besar yang terpikat pada kekayaan alam Antibes dan banyak menghasilkan karya di sana, mulai dari Meissonnier, Monet, Nicolas de Staël hingga Picasso yang menghembuskan napas terakhirnya di situ. Bahkan, kekayaan seni dan budaya Antibes, bisa disaksikan dari berbagai museum yang tersebar di kota yang berpenduduk lebih dari 73.000 orang itu. Antara lain Picasso, Archaelogy Museum, Musee Peynet and du dessin humoristique, dan Musee de la Tour (museum kesenian rakyat). Bahkan pahlawan Prancis, Napoleon Bonaparte yang pernah tinggal Antibes, juga diberi penghargaan dengan didirikannya Musee Napoleonien, yang masih menyimpan peninggalan pada waktu ia mendarat tahun 1815 setelah melarikan diri dari Elba.
Cannes
Cannes tidak bisa dipisahkan dari International Film Festival, sebuah penghargaan bagi insan perfilman yang paling bergengsi di dunia. Tak bisa dipungkiri, salah satu objek wisata yang paling sering dikunjungi turis adalah Palais des Festivals, tempat diselenggarakannya festival film yang sudah berdiri sejak tahun 1946 itu.
Namun, bila berkunjung di luar bulan Mei, jangan harap bisa menyaksikan karpet merah atau gemerlapnya dunia artis. Sebagai pengobat kekecewaan, kita bisa menyusuri Allée des Etoiles du Cinéma, deretan cetakan tangan para artis dan pekerja film dunia yang pernah hadir di Festival Cannes. Mulai dari artis dan pekerja film lokal, hingga Hollywood, seperti Sharon Stone, Spike Lee dan Richard Gere.
Dari Palais des Festival, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri kota tua, Le Suquet yang menghadap pelabuhan lama dan dikelilingi bangunan-bangunan bersejarah seperti Chapel Saint Anne dari abad ke-12, Castre Museum dan Gereja Notre-Dame d’Esperance yang dibangun pada abad ke-17.
Dua lokasi lain yang sayang untuk dilewatkan adalah rue Meynadier, jalan khusus bagi pejalan kaki yang banyak menjajakan makanan khas lokal, seperti keju, kue-kue manis serta kerajinan tangan. Tempat lainnya adalah pasar Forville, tempat para nelayan lokal menjual hasil tangkapannya. Pada hari Senin, tempat ini disulap sebagai pasar loak.
St. Paul de Vence
Dari sekian banyak kota yang kami kunjungi di wilayah French Riviera, Saint-Paul de Vance yang terletak sebelah utara antara Antibes dan Nice adalah tempat favorit saya. Betapa tidak, desa mungil yang terletak di atas bukit peninggalan abad pertengahan ini memiliki pemandangan alam yang luar biasa. Dari balik tembok batu tebal yang mengelilingi Saint Paul –sebagai pertahanan terhadap serangan Italia di masa lampau— kita bisa menyaksikan hijaunya rerimbunan pohon dan ladang anggur di kaki bukit. Sementara di sekeliling desa, mata kita akan dimanjakan dengan berbagai galeri, gereja, hotel, café hingga kios-kios kecil yang menjajakan cendera mata ataupun makanan tradisional setempat yang masih mempertahankan keaslian bangunan batu di masa lampau.
Meskipun banyak pula bangunan yang sudah hancur dimakan zaman, ada beberapa bangunan yang masih bertahan sejak abad pertengahan dulu, seperti kamar bawah tanah dan menara machicolation, namun yang paling menyolok adalah bangunan arsitekturnya yang menggambarkan periode Rennaissance dari abad ke-16 hingga ke-18. Kini, ada 7 monumen dalam desa itu yang tercatat sebagai bangunan bersejarah.
Sejarah Saint-Paul lainnya, dicatat ratusan tahun kemudian oleh para pelukis terkenal seperti Chagall, Calder, Leger, Prevert, Montand dan Ventura yang secara berkala datang ke Saint-Paul untuk mencari inspirasi. Meski mereka sudah lama tiada, jiwa artistik di Saint-Paul terus berlangsung dengan kehadiran berbagai studio yang menawarkan seni lukis dari berbagai aliran, mulai dari gaya abstrak Povencal hingga kontemporer. Beberapa seniman modern yang membuka studionya di Saint-Paul antara lain adalah Pesce, Orsoni, Tobiasse, Verdet dan Zivo.***
Jumat, 31 Desember 2010
Avignon The Festival of Art in France
Memasuki musim semi bersamaan dengan menghangatnya suhu udara dan mekarnya aneka bunga yang berwarna warni, Perancis semakin membuat wisatawan jatuh hati oleh keelokannya.
Untuk soal makan, Kota Avignon sebagai layaknya kota turis menyediakan berbagai restoran sesuai selera.
Bila bicara soal Perancis, sudah pasti kota Paris dengan menara Eiffel yang menjadi incaran wisatawan mancanegara. Namun di belahan selatan Perancis, pemandangan serta obyek wisata yang ditawarkan sebenarnya sangat terkenal di dunia pariwisata. Suhunya yang lebih hangat, laut mediterania, masakannya, hamparan bunga lavender dan sebagai tempat lahir atau berkaryanya para seniman terkenal.
Beberapa surat yang masuk ke email saya banyak meminta saran kota-kota apa saja yang bisa didatangi oleh wisatawan Indonesia selain Paris. Karena itu saya ingin mengajak pembaca mengenal lebih dekat empat kota di Perancis selatan yang menurut saya memiliki keindahan dan keunikan tersendiri. Juga sebagai incaran turis mancanegara menghabiskan liburan mereka di Perancis selatan.
Avignon
Avignon bisa diibaratkan sebagai jantungnya Provence, sebuah kota yang kaya akan peninggalan harta budayanya. Saat datang ke kota ini, mata kita akan melihat sebuah benteng besar yang mengelilingi kota yang juga dikenal sebagai ibu kota Kristiani di abad ke 14. Kota tua Avignon memang berada di dalam benteng kokoh.
Sepanjang jalan di kota tua ini, jalan-jalan kecil yang dilalui bagaikan saksi sejarah di masa lampau. Saya datang ke kota ini hampir setiap tahun, karena festival di musim panasnya yang semarak. Pertama yang harus didatangi saat kita berada di sini adalah, mendatangi turis informasi yang berada tak jauh dari pintu masuk utama kota tua.
Di sana, bisa didapatkan berbagai keterangan berupa buku guide gratis dengan tiga pilihan bahasa (Perancis, Inggris dan Jerman). Brosur-brosur turis dari mulai tempat menginap, restoran sampai tawaran untuk berwisata baik di kota Avignon itu sendiri hingga beberapa kota lain di dekatnya. Bisa juga mendapatkan keterangan secara langsung dari penerangan. Saran saya, saat datang ke pusat turis informasi ini, agar meminta kartu pass, yang mana dengan kartu pass ini kita bisa mendapatkan potongan harga 50 persen hingga 70 persen untuk setiap kali mengunjungi tempat obyek wisata.
Bagi yang senang berjalan kaki, menguak keindahan kota tua serta tempat wisata bisa dilakukan sekitar setengah hingga satu hari tergantung banyaknya tempat yang ingin kita kunjungi. Tapi bisa juga dengan menggunakan kereta turis dalam kota, biaya yang dikenakan 7 euros untuk dewasa dan 4 euros untuk anak.
Istana Paus dan Jembatan Avignon
Apa saja yang dilihat di Avignon? Pertama yang menjadi tujuan sudah pasti, Palais des Papes (palace of the Popes atau Istana Paus). Palais des Papes merupakan tempat yang sangat penting di abad 14, karena merupakan tempat tinggal utama Paus di zaman itu. Pengunjung bisa mendatangi 25 ruangan dengan dekorasi yang memukau mata akan keindahan setiap tata ruangan. Di sini kita bisa memilih mengunjungi secara bebas dengan alat pendengar (audio guide, tersedia berbagai bahasa) atau dengan seorang guide secara rombongan.
Dua kali saya mendatangi tempat ini, saya mencoba keduanya, kunjungan secara bebas dan dengan guide (gratis). Secara bebas kita memang lebih menghemat waktu tapi dengan guide banyak hal yang lebih rinci yang bisa kita dapatkan, dan bila ada pertanyaan bisa kita dapakan jawaban secara langsung. Lamanya kunjungan di tempat yang mendapatkan peringkat di Unesco sebagai warisan dunia untuk kemanusiaan ini sekitar 1 jam 15 menit.
Satu hal yang tak boleh terlewati, adalah butik cenderamata, terus terang bila tak ingat keuangan terbatas, rasanya ingin membeli semua souvenir indah yang dipajang. Apalagi souvenir untuk anak-anak yang berupa peralatan perang abad pertengahan. Sudah terbayang girangnya mereka bila dibawakan oleh-oleh seperti ini. Harga masuk ke tempat ini tergantung musim yaitu 8,50 euros dan 10,50 euros. Dan bagi penggemar anggur, terdapat butik khusus yang menyediakan koleksi anggur setempat yang sangat terkenal.
Dari Palais des Papes tujuan kedua yang wajib dilakukan adalah, mengunjungi Pont d'Avignon (jembatan Avignon). Pont d'Avignon merupakan saksi utama sejarah daerah ini, dikenal hampir di seluruh dunia berkat lagunya, Pont d'Avignon. Dibangun di abad ke 12 namun beberapa kali mengalami kehancuran akibat banjir dari Sungai Rhône, baru kemudian dibangun kembali di abad ke 17. Setelah membayar 4,50 euros, kita bisa mendapatkan alat pendengar (audio guide)dengan pilihan bahasa, yang memberikan informasi setiap rinci dari jembatan ini. Jembatan yang hanya tinggal sepotong ini, juga mendapatkan peringkat di Unesco sebagai peninggalan bersejarah dunia.
Restoran
Bila kita datang mengunjungi Avignon dimulai di pagi hari, dua tempat yang saya sebutkan tadi sudah memakan waktu sekitar 3,5 jam. Saatnya mengisi perut yang mulai keroncongan. Untuk soal makan, Kota Avignon sebagai layaknya kota turis menyediakan berbagai restoran sesuai selera lidah. Bagi yang sulit dengan makanan eropa, restoran asia banyak dan mudah sekali ditemukan, dari mulai restoran cina, vietnam dan jepang.
Namun bagi yang senang mencicipi cita rasa masakan setempat, saran saya mencoba restoran ala provençal. Satu restoran yang bisa saya sarankan kepada pembaca yaitu 'La cuisine du Dimanche'. Ketika saya mendatangi restoran ini, karena mendengar reputasinya, cita rasa provençal yang ditata begitu apik dan menawan di setiap sajian masakan terkunyah lezat di mulut saya. Satu hal yang saya sukai dari restoran ini adalah, juru masak memasak menu masakan sesuai dengan bahan makanan yang ditemukan hari itu di pasar. Pilihan saya adalah Noix de St Jacques dengan sayur sesuai musimnya. Harga yang ditawarkan mulai dari 12 euros.
Sayangnya, banyak restoran yang tutup di hari Minggu. Namun jangan khawatir kita tetap bisa menemukan restoran simpatik di alun-alun kota, hanya saja di tempat ini restorannya lebih untuk turis, makanan yang disajikan pun standar. Hanya keuntungannya bila cuaca cerah kita bisa makan di alun-alun sambil menikmati keindahan bangunan di sekeliling kita.
Tempat-tempat lain yang bisa kita datangi dengan santai adalah, beberapa museum. Les musée d'Avignon (museum Avignon) dan Le Musée Calvet (museum Calvet). Museum Avignon memamerkan maha karya peninggalan abad ke 13 dan ke 16 berupa koleksi lukisan serta patung dari para seniman Italia dan juga provençales. Museum Calvet menampilkan maha karya seniman terkenal dari abad ke 18 hingga abad 20.
Tidak hanya lukisan karya Manet saja yang terlihat menawan, patung serta koleksi perunggu yang dipajang seolah menarik kita kemasa lampau. Kedua museum ini cukup besar, memakan waktu hingga 1 jam 30 menit untuk kunjungan setiap museumnya dan tiket masuk yaitu 6 euros.
Avignon terkenal juga berkat festivalnya yang diadakan setiap tahunnya. Diadakan dari mulai tanggal 7 Juli hingga 31 Juli. Festival yang selalu menarik turis mancanegara ini, didirikan oleh seniman terkenal Jean Vilar. Kita bisa mengunjungi rumah seniman ini jika berkenan. Festival di musim panas ini terbagi dua, yaitu festival terbuka dan tertutup. Festival terbuka diadakan di setiap sudut kota, bahkan terkadang berupa pawai. Dan tentunya gratis ditonton. Para seniman akan menghibur hati pendatang dengan teaternya, lagu, musik hingga tarian. Semarak dari festival ini selalu begitu menawan bagi saya. Bayangkan rasanya saya sedang berada dalam satu teater sebesar kota yang tak ada hentinya menghibur mata. Festival tertutup diadakan di dalam teater atau tempat khusus, yang mana penontong harus merogoh kantongnya.
Karena selalu marak oleh acara seni, maka sepanjang jalan kita akan sering menemui teater atau tempat seni di kota ini.
Saat sore tiba dan kaki mulai pegal hal yang terbaik adalah melepas lelah sambil menghirup kopi hangat. Saya sarankan untuk menikmati secangkir kopi hangat di taman kota, Les jardin d'Avignon. Taman Avignon yang berada di sebelah Palais des Papes dan diatas kota dibangun diabad ke 18. Dari taman yang berada dibukit kecil ini, kita bisa menikmati panorama kota Avignon. Dan secangkir kopi hangat yang kita nikmati sambil memandang danau dan bebek yang asik berenang terasa unik dimata. Bila datang dengan anak-anak tempat ini akan membuat mereka senang, karena di sini tersedia taman bermain bagi mereka.
Seandainya waktu masih tersisa, beberapa tempat lainnya bisa kita datangi sesuai dengan kegemaran kita. Misalnya teater kota yang berdiri megah. Di kota bersejarah ini kita juga bisa mengunjungi museum lainnya diluar museum yang saya sarankan tadi. Selain nama-nama tempat wisata tertera dengan jelas di buku petunjuk wisata yang kita dapatkan di kantor wisata, seringkali selama menikmati keindahan kota tua ini, kita menemukan banyak gereja tua yang begitu indah.
Dan bagi yang senang dengan wisata air, bisa juga kita berwisata dengan kapal selama satu hari atau setengah hari. Kapal ini akan membawa kita menikmati tiga kota wisata yaitu Avignon, Ile de la Barthelasse (Pulau Barthelasse) dan Villleneuve. Lamanya wisata sekitar 1 jam dan harga perjalanan yaitu 8 euros untuk orang dewasa dan gratis untuk anak-anak. Di kapal ini tersedia juga restoran. Bayangkan menikmati masakan provençal sambil menghirup udara hangat Perancis Selatan dengan tontonan keindahan peninggalan bersejarah, di atas air, nikmatnya.... Itulah Perancis Selatan. Oh ya, dari Paris menuju Avignon dengan kereta TGV hanya 2 jam 40 menit. (Dini Kusmana Massabuau)
hanoi-Vietnam
Walau bukan tempat liburan favorit, coba kunjungi salah satu negeri Indochina, Vietnam. Menyenangkan dan semuanya serba murah. Ke Hanoi, ngapain?" Begitu komentar teman-teman ketika saya mengutarakan niat untuk berlibur ke ibukota Vietnam tersebut. Bagi orang Indonesia, Hanoi mungkin bukan tempat berlibur favorit di benua Asia. Sebenarnya, keputusan untuk berjalan-jalan ke Hanoi juga tidak disengaja.
Kenapa Hanoi? Tadinya setelah Beijing tinggal impian, teman kami mengusulkan Thailand. Tapi karena saya sudah pernah berkunjung ke negeri Gajah Putih itu, kami menolak idenya. Kebetulan ada teman dari Tiger Airways (low cost carrier berbasis di Singapore) yang menawarkan tiket promo cukup murah untuk ke Hanoi via Singapura. Ditambah kami tidak perlu mengurus visa, jadilah Hanoi sebagai tujuan berlibur kami pertengahan Mei lalu.
Kenapa Hanoi? Tadinya setelah Beijing tinggal impian, teman kami mengusulkan Thailand. Tapi karena saya sudah pernah berkunjung ke negeri Gajah Putih itu, kami menolak idenya. Kebetulan ada teman dari Tiger Airways (low cost carrier berbasis di Singapore) yang menawarkan tiket promo cukup murah untuk ke Hanoi via Singapura. Ditambah kami tidak perlu mengurus visa, jadilah Hanoi sebagai tujuan berlibur kami pertengahan Mei lalu.
Penerbangan ke Hanoi dari Singapore memakan waktu 3 jam. Kami tiba di Noi Bai International Airport jam 6 sore waktu setempat. Jangan bayangkan bandara internasionalnya seperti bandara-bandara internasional di negara lain. Suasananya sungguh jauh berbeda. Meski arealnya cukup luas, suasananya sepi sekali. Hanya ada tiga pesawat "parkir" di landasan.
Dari bandara ke hotel, kami dijemput perwakilan biro perjalanan yang sudah kami booking dari Jakarta. Jarak antara bandara ke pusat kota (lokasi hotel) sekitar 35 km. Dalam perjalanan tampak beberapa pabrik dan hotel yang sedang dibangun. Menurut guide yang menyertai kami, salah satu developer-nya adalah Ciputra. Hebat juga Pak Ciputra bisa investasi sampai ke Vietnam! Sampai di hotel jam 8 malam langsung istirahat.Besoknya, jam 7 pagi kami sudah dijemput oleh biro perjalanan untuk memulai tur pertama kami ke Ha Long Bay. Kami mengambil paket satu hari ke Ha Long seharga USD 2n/orang. Harga tersebut sudah termasuk bus AC pulang pergi, makan siang, tiket masuk ke 1okasi wisata, tiket naik boat selama di laguna dan guide berbahasa inggris. Perjalanan ke Ha Long Bay memakan waktu 3,5 jam.
Mengunjungi Ha Long Bay inilah yang membuat kami merasa beruntung telah mengunjungi Hanoi. Ha Long Bay merupakan resor yang wajib dikunjungi. Semua hotel dan biro travel di Hanoi pasti menempatkan tur ke Ha Long Bay sebagai pilihan pertama.
Ha Long bay adalah situs keajaiban alam berupa laguna (danau) yang dikelilingi oleh lebih kurang 1.900 pulau besar dan kecil di kawasan teluk Tonkin (140 km utara Hanoi ). Di kawasan tersebut tersebar banyak batu karang dari berbagai ukuran yang membuatnya unik dan sangat indah. Ha Long Bay merupakan salah satu keajaiban dunia yang dilestarikan oleh UNESCO. Bahkan disebu-tsebut sebagai keajaiban dunia ke-8.
Sungguh indah dan menakjubkan pemandangan di Ha Long bay. Sebelumnya kami hanya bisa menjumpai pemandangan seperti ini di kalender-kalender dan majalah National Geographic. Salah seorang turis dari Amerika tidak henti-hentinya mengucapkan "Oh My God, it's so amazing!".
Kami sempat masuk ke gua Dao Go. Untuk masuk ke gua, kami harus mendaki jalan setapak sejauh kira-kira 300 meter. Di dalam gua banyak terdapat stalagtit dan stalagnit yang sudah ratusan tahun umurnya.
Dari bandara ke hotel, kami dijemput perwakilan biro perjalanan yang sudah kami booking dari Jakarta. Jarak antara bandara ke pusat kota (lokasi hotel) sekitar 35 km. Dalam perjalanan tampak beberapa pabrik dan hotel yang sedang dibangun. Menurut guide yang menyertai kami, salah satu developer-nya adalah Ciputra. Hebat juga Pak Ciputra bisa investasi sampai ke Vietnam! Sampai di hotel jam 8 malam langsung istirahat.Besoknya, jam 7 pagi kami sudah dijemput oleh biro perjalanan untuk memulai tur pertama kami ke Ha Long Bay. Kami mengambil paket satu hari ke Ha Long seharga USD 2n/orang. Harga tersebut sudah termasuk bus AC pulang pergi, makan siang, tiket masuk ke 1okasi wisata, tiket naik boat selama di laguna dan guide berbahasa inggris. Perjalanan ke Ha Long Bay memakan waktu 3,5 jam.
Mengunjungi Ha Long Bay inilah yang membuat kami merasa beruntung telah mengunjungi Hanoi. Ha Long Bay merupakan resor yang wajib dikunjungi. Semua hotel dan biro travel di Hanoi pasti menempatkan tur ke Ha Long Bay sebagai pilihan pertama.
Ha Long bay adalah situs keajaiban alam berupa laguna (danau) yang dikelilingi oleh lebih kurang 1.900 pulau besar dan kecil di kawasan teluk Tonkin (140 km utara Hanoi ). Di kawasan tersebut tersebar banyak batu karang dari berbagai ukuran yang membuatnya unik dan sangat indah. Ha Long Bay merupakan salah satu keajaiban dunia yang dilestarikan oleh UNESCO. Bahkan disebu-tsebut sebagai keajaiban dunia ke-8.
Sungguh indah dan menakjubkan pemandangan di Ha Long bay. Sebelumnya kami hanya bisa menjumpai pemandangan seperti ini di kalender-kalender dan majalah National Geographic. Salah seorang turis dari Amerika tidak henti-hentinya mengucapkan "Oh My God, it's so amazing!".
Kami sempat masuk ke gua Dao Go. Untuk masuk ke gua, kami harus mendaki jalan setapak sejauh kira-kira 300 meter. Di dalam gua banyak terdapat stalagtit dan stalagnit yang sudah ratusan tahun umurnya.
Mutiara asli sangat murah
Yang lebih menarik lagi, terutama bagi para turis wanita, di depan pintu masuk gua, banyak orang berjualan mutiara asli yang sangat murah. Bayangkan satu set kalung dan giwang harganya 120.000 Dong Vietnam atau sekitar Rp. 72.000 saja. Pokoknya heboh deh.
Kami juga berbelanja buah-buahan d pasar terapung di sekitar laguna. Di tengah-tengah laguna, boat berhenti untuk memberi kesempatan kepada para pelancong menikmati pemandangan berbelanja di pasar terapung atau naik perahu kecil masuk dalam terowongan yang dikelilingi batu karang tinggi Sungguh eksotis!
Menikmati Hanoi
Hari selanjutnya kami tidak lag menggunakan biro travel karena ingin menikmati kota Hanoi dengan santai Kami mengunjungi bangunan-bangunan peninggalan jaman kolonial Perancis yang masih utuh dan dibiarkan apa adanya, terutama di distrik Ba Dinh. Lokasi yang terkenal adalah French Quarter dimana banyak sekali jalan kecil dengan perempatan-perempatan khas Perancis dan dikelilingi gedung-gedung tua.
Kami juga mengunjungi Van Mieu (universitas pertama dan tertua di Vietnam yang dibangun tahun 1010), Pasar Dong Xuan, Van Phuc, Hoan Kiem Lake, Mausoleum Ho Chi Minh, Istana dan Museum Ho Chi Minh, Pagoda Quan Troc (one pillar pagoda), gedung teater dan pertunjukan wayang air.
Hoan Kiem Lake adalah danau di tengah kota yang cukup asri dan sejuk yang ditengahnya terdapat pagoda (turtle pagoda). Di sekitar danau banyak tempat duduk yang digunakan para ABG untuk bercengkerama, orang-orang tua yang sekedar duduk-duduk mencari angin segar, pedagang kaki lima dan turis yang sedang berjogging.
Di sekitar Hoan Kiem adalah kompleks pertokoan yang menjual cindera mata seperti kerajinan, topi dan kebutuhan turis. Orang Vietnam kebanyakan menggunakan topi bila keluar rumah baik yang berbentuk caping atau topi lebar. Tidak heran jika dimana-mana dijumpai toko topi. Belanja souvenir di sekitar Hoan Kiem cukup mahal, karena itu kami belanja di pasar Dong Xuan. Disini, banyak sekali souvenir khas Vietnam yang dijual dengan harga sangat murah. Jika dirupiahkan cuma sekitar Rp.3500 sampai Rp.25.000. Jika Anda suka kain sutra, Van Phuc silk village adalah pilihan yang tepat. Sehelai selendang sutera halus misalnya, cuma dihargai Rp.60.000.
Kami juga mengunjungi Van Mieu (universitas pertama dan tertua di Vietnam yang dibangun tahun 1010), Pasar Dong Xuan, Van Phuc, Hoan Kiem Lake, Mausoleum Ho Chi Minh, Istana dan Museum Ho Chi Minh, Pagoda Quan Troc (one pillar pagoda), gedung teater dan pertunjukan wayang air.
Hoan Kiem Lake adalah danau di tengah kota yang cukup asri dan sejuk yang ditengahnya terdapat pagoda (turtle pagoda). Di sekitar danau banyak tempat duduk yang digunakan para ABG untuk bercengkerama, orang-orang tua yang sekedar duduk-duduk mencari angin segar, pedagang kaki lima dan turis yang sedang berjogging.
Di sekitar Hoan Kiem adalah kompleks pertokoan yang menjual cindera mata seperti kerajinan, topi dan kebutuhan turis. Orang Vietnam kebanyakan menggunakan topi bila keluar rumah baik yang berbentuk caping atau topi lebar. Tidak heran jika dimana-mana dijumpai toko topi. Belanja souvenir di sekitar Hoan Kiem cukup mahal, karena itu kami belanja di pasar Dong Xuan. Disini, banyak sekali souvenir khas Vietnam yang dijual dengan harga sangat murah. Jika dirupiahkan cuma sekitar Rp.3500 sampai Rp.25.000. Jika Anda suka kain sutra, Van Phuc silk village adalah pilihan yang tepat. Sehelai selendang sutera halus misalnya, cuma dihargai Rp.60.000.
Moseleum Ho Chi Minh
Dari semua tempat yang kami kunjungi tadi, yang paling menarik setelah Ha Long Bay adalah Moseleum (Lang Chu Tich) Ho Chi Minh. Di moseleum ini berbaring jenazah Ho Chi Minh yang sudah dibalsem dan dijaga oleh sepasukan tentara bersenjata lengkap. Untuk bisa melihat jenazah Bapak Vietnam ini, kami harus melalui ritual yang cukup melelahkan. Diperlukan tiga kali pemeriksaan untuk memastikan kami tidak membawa makanan, minuman, kamera, tas, dan lain-lain (kecuali dompet). Masih harus berjalan kaki berbaris satu-satu sejauh 150 m. Antrian yang cukup panjang cukup melelahkan. Namun "pengorbanan" yang kami bayar sepadan dengan apa yang kami peroleh. Sungguh menakjubkan bisa melihat jenazah Paman Ho yang tampak seperti orang tidur saja, dengan senyum tersungging di wajahnya.
Kondisi jenazahnya bagus sekali, padahal Paman Ho meninggal pada tahun 1969. Menurut petugas di musoleum, jenazah Paman Ho dibawa ke Rusia setahun sekali untuk perawatan. Sayang kami hanya diberi kesempatan selama 2 menit untuk melihat langsung dan dilarang mengambil gambar.
Wayang Air
Malam sebelum hari terakhir, kami menyaksikan pertunjukan Wayang Air, semacam pertunjukan dari boneka kayu yang dimainkan di air. Jadi orang-orang yang menggerakkan boneka tersebut berendam di air. Saya dan teman-teman bertanya-tanya, apa tidak masuk angin berendam di air malam-malam. Sangat unik dan mungkin satu-satunya di dunia. Pertunjukan wayang air ini sudah dipentaskan di banyak negara di seluruh dunia.
Sebenarnya masih banyak obyek wisata yang bisa dikunjungi di Hanoi, seperti Capha, Perfume pagoda dll. Kunjungan selama empat hari dirasa tidak cukup. Bagi pembaca yang berminat berlibur ke Hanoi, dapat memperoleh informasi di Kedutaan Vietnam di Jakarta atau biro travel di Vietnam yang bisa dicari di internet. Pasti tidak akan menyesal berkunjung ke ibukota Vietnam ini.
Sebenarnya masih banyak obyek wisata yang bisa dikunjungi di Hanoi, seperti Capha, Perfume pagoda dll. Kunjungan selama empat hari dirasa tidak cukup. Bagi pembaca yang berminat berlibur ke Hanoi, dapat memperoleh informasi di Kedutaan Vietnam di Jakarta atau biro travel di Vietnam yang bisa dicari di internet. Pasti tidak akan menyesal berkunjung ke ibukota Vietnam ini.
Transportasi Tidak Standar
Sebagai ibukota negara, Hanoi bisa dikatakan kurang modern, karena minimnya fasilitas umum. Nyaris tidak ada tempat sampah di jalan sehingga kemana-mana kami terpaksa mengantongi sampah. Penduduknya cenderung tidak ramah dan "menghindari" orang asing. Modernisasinya berjalan lambat.
Yang menonjol dari Hanoi adalah, banyaknya sepeda motor dan sepeda di setiap sudut kota. Konon sepeda motor jumlahnya 1,5 juta. Bandingkan dengan jumlah penduduknya yang 3,5 juta.
Kami sempat naik ojeg. Wah, benar-benar bikin sport jantung. Teman saya sampai tidak berani membuka mata. Transportasi umum yang vital di Hanoi adalah ojeg dan taksi. Untuk turis asing, pilihannya mau tidak mau taksi. Taksi di Hanoi jarang yang jujur, kecuali yang dipesan dari hotel. Tidak ada harga argo yang standar. Selama tujuh kali kami naik taksi yang nyetop di jalan, enam kali argonya berbeda.
Bahasa juga salah satu kendala yang umum dijumpai para turis di Hanoi. Jarang sekali penduduk Hanoi yang bisa berbahasa Inggris. Kami terpaksa menggunakan bahasa "tarzan" dan membawa kalkulator kemana-mana untuk bertransaksi.
Ada satu kejadian lucu. Jika bepergian menggunakan taksi, biasanya kami menunjukkan gambar peta dimana lokasi hotel kita. Namun, sekali tempo dengan pedenya kami cuma menyebut nama hotel dan jalannya. Tampaknya supir taksi memahaminya. Ternyata kami nyasar. Usut punya usut, kami salah mengeja jalannya. Alhasil pak supir ngomel-ngomel. Untungnya kami tidak tahu dia mengomel apa.
Yang menonjol dari Hanoi adalah, banyaknya sepeda motor dan sepeda di setiap sudut kota. Konon sepeda motor jumlahnya 1,5 juta. Bandingkan dengan jumlah penduduknya yang 3,5 juta.
Kami sempat naik ojeg. Wah, benar-benar bikin sport jantung. Teman saya sampai tidak berani membuka mata. Transportasi umum yang vital di Hanoi adalah ojeg dan taksi. Untuk turis asing, pilihannya mau tidak mau taksi. Taksi di Hanoi jarang yang jujur, kecuali yang dipesan dari hotel. Tidak ada harga argo yang standar. Selama tujuh kali kami naik taksi yang nyetop di jalan, enam kali argonya berbeda.
Bahasa juga salah satu kendala yang umum dijumpai para turis di Hanoi. Jarang sekali penduduk Hanoi yang bisa berbahasa Inggris. Kami terpaksa menggunakan bahasa "tarzan" dan membawa kalkulator kemana-mana untuk bertransaksi.
Ada satu kejadian lucu. Jika bepergian menggunakan taksi, biasanya kami menunjukkan gambar peta dimana lokasi hotel kita. Namun, sekali tempo dengan pedenya kami cuma menyebut nama hotel dan jalannya. Tampaknya supir taksi memahaminya. Ternyata kami nyasar. Usut punya usut, kami salah mengeja jalannya. Alhasil pak supir ngomel-ngomel. Untungnya kami tidak tahu dia mengomel apa.
Makanan khas Vietnam
Rasanya kurang afdol kalau berkunjung ke suatu negara tanpa mencicipi makanan khasnya. Di Hanoi, jarang terdapat restoran mewah. Cafe sudah tergolong mewah walaupun kalau dilihat tempatnya tidak berkesan mewah. Itu juga kebanyakan turis asing yang mengunjunginya. Lucunya banyak sekali warung-warung sederhana (seperti warteg disini) yang diberi nama Cafe.Seperti di Indonesia, banyak sekali makanan yang dijajakan di pinggir jalan. Baik penjual yang mangkal maupun keliling menyediakan kursi plastik kecil untuk pembeli yang hendak menikmati makanan.
Makanan yang sempat kami cicipi adalah Nom, semacam asinan bogor tapi ditambah daging sapi yang dipotong-potong (di Vietnam orang memotong dengan gunting, bukan dengan pisau). Lalu ada Bun Dau Phu, yaitu tahu yang digoreng dan dimakan dengan bihun dan kuah terasi. Ada juga Xoi Trung berupa ketan yang dimakan dengan semur telur. Dan satu yang mungkin lidah kita kurang cocok adalah Che Ba Cot, semacam bubur nasi tapi dicampur parutan jahe yang rasanya manis, dan disajikan panas-panas. Aneh sih tapi seru !
Rabu, 29 Desember 2010
Angkor wat
Kompleks candi yang mengelilingi kota kecil Siem Reap kini tak lagi tersembunyi. Sekarang, semua orang punya kenalan yang sudah pernah menaiki menara-menara Angkor Wat. Secara de facto, Angkor Wat menjadi kuil utama Kamboja. Menara-menaranya terlihat di tengah bendera Kamboja dan pada label bir nasional, Angkor Beer.
Tapi ada ratusan candi di Siem Reap, baik yang sudah rusak atau yang masih terawat. Kecuali Anda berkunjung selama beberapa minggu, tidak mungkin Anda dapat melihat semua candi-candi itu. Berikut adalah tiga candi terfavorit yang saya sarankan untuk Anda kunjungi. Saya tidak memasukkan Angkor Wat untuk dua alasan: 1) Itu bukan favorit saya dan 2) Itu sebuah kompleks candi besar dengan sejarah yang kompleks dan signifikan, sehingga Anda tidak mungkin melewatkannya.
Photo credits - dalbera
Bayon
Bayon dikenal sebagai Candi Muka (Temple of Faces). Ketika Anda mengunjunginya, akan sangat mudah mengetahui alasan di balik nama itu -- saat mendaki tangga batu curam menuju bagian suci candi, ratusan wajah akan melihat ke arah Anda. Meskipun mereka terlihat tersenyum, saya merasa ada sedikit hawa berbahaya, seolah sedang menunggu para pembuat patung-patung batu itu untuk berjalan kembali dari hutan. Walaupun banyak candi yang hancur, masih mudah untuk membayangkan pemandangan luar biasa saat kompleks itu pertama dibangun -- benar-benar rumah bumi yang pantas bagi para dewa.
Photo credits - Chi King
Ta Prohm
Jika anda pernah menonton Tomb Raider, beberapa adegan film itu mengambil tempat di kuil Ta Prohm, tidak perlu efek khusus untuk memberikan kesan seram dan sureal. Kompleks candi itu berada dalam kondisi yang nyaris ambruk. Selama berabad-abad pohon berakar pada dinding candi. Para pelestari candi membiarkan pohon-pohon itu karena, saking dalamnya berakar, pohon memperkuat konstruksi kuil. Jika dihilangkan, maka kuil yang masih tersisa akan ambrol.
Ta Prohm memiliki efek magis mirip dengan Bayon, rasanya seperti siapapun yang membangun kuil atau tinggal di sana sedang keluar sebentar untuk berjalan-jalan, dan untuk mengeskplorasi ruang-ruang kuil yang tersembunyi adalah pelanggaran. Temukan sebuah sudut yang tenang, bersantailah dan rasakan mistisnya Ta Prohm.
Banteay Srei
Selama sepuluh menit pertama di Banteay Srei, Anda akan terus menatap takjub ukiran rumit pada setiap inci batu, bertanya-tanya apakah sebenarnya itu terbuat dari kayu. Bahkan dengan teknologi saat ini, hampir tak dapat dipercaya bahwa pola-pola rumit dan detil pada patung bisa dibuat di batu. Candi ini, tidak seperti yang lain, terbuat dari sandstone merah sehingga lebih mudah dipahat dan memberikan rona emas kemerahan pada kompleks.
Sebagian besar pintu masuk dan menara candi masih dalam kondisi terawat dan utuh (hati-hati kepala Anda karena pintu cukup pendek!), tetapi beberapa patung di sisi tangga sebenarnya adalah replika. Patung aslinya dicuri atau sudah disimpan di museum. Jika ada sebuah kontes seni, Banteay Srei akan menang mudah karena orisinalitas dan perhatiannya pada detail.
Read more: http://www.dunia-galang.co.cc/2010/12/candi-siem-reap-yang-dimakan-pohon.html#ixzz19Urn6Xkj
Danau Kaco-Indonesia
Kerinci, wilayah kabupaten paling barat di Provinsi Jambi ini dianugerahi dengan keindahan alam yang tiada duanya. Tidak salah jika Kabupaten Kerinci diberi gelar Bumi Segepal Tanah Surga yang Tercampak ke Bumi.
Satu di antara keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Kerinci adalah Danau Kaco, yang terletak dalam Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Danau yang memiliki luas sekitar 30 x 30 meter ini memiliki kedalaman yang masih menjadi misteri.
Meskipun memiliki kedalaman air yang tidak terukur, namun dasar Danau Kaco bisa terlihat secara jelas. Ini karena warna air yang bening dan jernih serta tempat ribuan ikan semah berkembang biak.
Menurut cerita warga setempat dan beberapa orang anggota pencinta alam yang pernah berkunjung ke danau tersebut, ikan yang ada di dalam danau hanya bisa ditangkap dengan menggunakan pancing.
Jika hanya menggunakan peralatan lain, jangan harap bisa mendapatkan ikan. Pernah ada warga setempat yang memasang jaring untuk menangkap ikan semah di dalam danau, namun tak satu pun ikan didapat.
Menariknya lagi, bagi pemancing yang ingin memancing di Danau Kaco, mereka harus memiliki niat yang baik. Jika tidak, maka orang itu tidak akan mendapat ikan. Selain itu, jumlah tangkapan juga tergantung pada niat pemancing.
"Jika pemancing niatnya mau ikan lima ekor, maka ikan yang didapatkan saat memancing hanya lima ekor saja. Kalaupun dapat ikan lebih banyak, maka ikan yang didapat bukan ikan semah, namun ikan lele yang sebenarnya tidak pernah terlihat dari permukaan danau," ujar Sofa, pencinta alam yang sudah beberapa kali mengunjungi danau tersebut.
Selain itu, Danau Kaco juga mengeluarkan cahaya yang terang, terutama pada saat bulan purnama. "Jika berkemah di Danau Kaco, apalagi saat bulan purnama, maka pengunjung tidak membutuhkan penerangan karena air danau mengeluarkan cahaya yang cukup terang. Jika dilihat dari kejauhan, cahayanya terlihat seperti lampu yang diarahkan ke langit," katanya.
Cerita Rakyat
Menurut kepercayaan warga setempat, cahaya yang dikeluarkan dari dasar Danau Kaco merupakan cahaya intan yang tersimpan di dasar air. Intan tersebut dulunya disimpan oleh Raja Gagak, yang berkuasa saat itu.
"Menurut cerita sesepuh desa, intan yang disimpan Raja Gagak di dasar Danau Kaco adalah intan dan emas titipan yang merupakan ikatan janji pangeran-pangeran yang ingin melamar putri Raja Gagak yang bernama Putri Napal Melintang. Semua lamaran anak raja yang ada di Kerinci diterima Raja Gagak, akhirnya ia kebingungan menerima yang mana," jelas warga Kecamatan Gunung Raya, Jon Hendri.
Putri Napal Melintang sendiri, kata Jon Hendri, dikenal memiliki wajah yang sangat cantik sehingga ia disukai oleh pemuda yang ada pada zaman itu. Bahkan, karena kecantikannya ia juga dicintai ayahnya sendiri.
"Raja Gagak membawa lari putrinya beserta perhiasan emas dan intan yang dititipkan oleh para pangeran sebagai tanda janji, dan menyimpan emas dan intan tersebut di dasar danau," tambah Jon.
Sampai saat ini, kata Jon Hendri, warga Kecamatan Gunung Raya, masih mempercayai intan tersebut masih tersimpan di dasar danau. Beberapa tahun lalu, sempat ada warga yang ingin mencoba mengeringkan air Danau Kaco, namun nasib naas dialami warga itu. Ia meninggal karena sakit yang tak kunjung sembuh.
"Percobaan pengambilan intan di dasar Danau Kaco ini telah menbuat pria bernama Lisyuar Yusuf, warga Koto Payang, meninggal dunia. Sejak itu tidak ada lagi warga yang berani mengganggu intan yang ada di dasar danau," sebut Jon Hendri.
Jalan kaki 4 jam
Untuk bisa sampai ke Danau Kaco, pengunjung harus berjalan kaki selama empat jam dari Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya, melintasi kawasan TNKS. Selama di perjalanan, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang masih sangat asri karena dilindungi oleh warga setempat.
Namun, bagi yang membawa kendaraan pribadi, mereka bisa menghemat waktu satu jam. Kendaraan hanya bisa masuk sampai ke Benteng Depati Parbo, pahlawan Kerinci yang namanya sangat terkenal. Selanjutnya perjalanan bisa dengan berjalan kaki.
"Sebelum memasuki kawasan Danau Kaco, jangan lupa meminta izin terlebih dahulu pada orang adat setempat. Menurut pengakuan orang adat, kawasan Danau Kaco merupakan wilayah mereka," tambah seorang anggota pencinta alam.
Read more: http://www.dunia-galang.co.cc/2010/10/danau-kaco-danau-yang-bercahaya-di.html#ixzz19Uqpvd70
Satu di antara keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Kerinci adalah Danau Kaco, yang terletak dalam Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Danau yang memiliki luas sekitar 30 x 30 meter ini memiliki kedalaman yang masih menjadi misteri.
Meskipun memiliki kedalaman air yang tidak terukur, namun dasar Danau Kaco bisa terlihat secara jelas. Ini karena warna air yang bening dan jernih serta tempat ribuan ikan semah berkembang biak.
Menurut cerita warga setempat dan beberapa orang anggota pencinta alam yang pernah berkunjung ke danau tersebut, ikan yang ada di dalam danau hanya bisa ditangkap dengan menggunakan pancing.
Jika hanya menggunakan peralatan lain, jangan harap bisa mendapatkan ikan. Pernah ada warga setempat yang memasang jaring untuk menangkap ikan semah di dalam danau, namun tak satu pun ikan didapat.
Menariknya lagi, bagi pemancing yang ingin memancing di Danau Kaco, mereka harus memiliki niat yang baik. Jika tidak, maka orang itu tidak akan mendapat ikan. Selain itu, jumlah tangkapan juga tergantung pada niat pemancing.
"Jika pemancing niatnya mau ikan lima ekor, maka ikan yang didapatkan saat memancing hanya lima ekor saja. Kalaupun dapat ikan lebih banyak, maka ikan yang didapat bukan ikan semah, namun ikan lele yang sebenarnya tidak pernah terlihat dari permukaan danau," ujar Sofa, pencinta alam yang sudah beberapa kali mengunjungi danau tersebut.
Selain itu, Danau Kaco juga mengeluarkan cahaya yang terang, terutama pada saat bulan purnama. "Jika berkemah di Danau Kaco, apalagi saat bulan purnama, maka pengunjung tidak membutuhkan penerangan karena air danau mengeluarkan cahaya yang cukup terang. Jika dilihat dari kejauhan, cahayanya terlihat seperti lampu yang diarahkan ke langit," katanya.
Cerita Rakyat
Menurut kepercayaan warga setempat, cahaya yang dikeluarkan dari dasar Danau Kaco merupakan cahaya intan yang tersimpan di dasar air. Intan tersebut dulunya disimpan oleh Raja Gagak, yang berkuasa saat itu.
"Menurut cerita sesepuh desa, intan yang disimpan Raja Gagak di dasar Danau Kaco adalah intan dan emas titipan yang merupakan ikatan janji pangeran-pangeran yang ingin melamar putri Raja Gagak yang bernama Putri Napal Melintang. Semua lamaran anak raja yang ada di Kerinci diterima Raja Gagak, akhirnya ia kebingungan menerima yang mana," jelas warga Kecamatan Gunung Raya, Jon Hendri.
Putri Napal Melintang sendiri, kata Jon Hendri, dikenal memiliki wajah yang sangat cantik sehingga ia disukai oleh pemuda yang ada pada zaman itu. Bahkan, karena kecantikannya ia juga dicintai ayahnya sendiri.
"Raja Gagak membawa lari putrinya beserta perhiasan emas dan intan yang dititipkan oleh para pangeran sebagai tanda janji, dan menyimpan emas dan intan tersebut di dasar danau," tambah Jon.
Sampai saat ini, kata Jon Hendri, warga Kecamatan Gunung Raya, masih mempercayai intan tersebut masih tersimpan di dasar danau. Beberapa tahun lalu, sempat ada warga yang ingin mencoba mengeringkan air Danau Kaco, namun nasib naas dialami warga itu. Ia meninggal karena sakit yang tak kunjung sembuh.
"Percobaan pengambilan intan di dasar Danau Kaco ini telah menbuat pria bernama Lisyuar Yusuf, warga Koto Payang, meninggal dunia. Sejak itu tidak ada lagi warga yang berani mengganggu intan yang ada di dasar danau," sebut Jon Hendri.
Jalan kaki 4 jam
Untuk bisa sampai ke Danau Kaco, pengunjung harus berjalan kaki selama empat jam dari Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya, melintasi kawasan TNKS. Selama di perjalanan, pengunjung akan disuguhi pemandangan alam yang masih sangat asri karena dilindungi oleh warga setempat.
Namun, bagi yang membawa kendaraan pribadi, mereka bisa menghemat waktu satu jam. Kendaraan hanya bisa masuk sampai ke Benteng Depati Parbo, pahlawan Kerinci yang namanya sangat terkenal. Selanjutnya perjalanan bisa dengan berjalan kaki.
"Sebelum memasuki kawasan Danau Kaco, jangan lupa meminta izin terlebih dahulu pada orang adat setempat. Menurut pengakuan orang adat, kawasan Danau Kaco merupakan wilayah mereka," tambah seorang anggota pencinta alam.
Read more: http://www.dunia-galang.co.cc/2010/10/danau-kaco-danau-yang-bercahaya-di.html#ixzz19Uqpvd70
11 Objek Wisata Indonesia yang Berstatus World Heritage
Saat ini kawasan tersebut dijadikan sebagai kawasan perlindungan untuk satwa langka badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan satwa langka lainnya. Satwa langka lain yang dilindungi selain badak Jawa adalah banteng (Bos javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), surili (Presbytis comata comata), lutung (Trachypithecus auratus auratus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus), kucing batu (Prionailurus bengalensis javanensis), owa (Hylobates moloch), dan kima raksasa (Tridacna gigas).
2. Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo mendapatkan pengakuan dari UNESCO pada tahun 1991. Taman yang terletak di antara pulau Sumbawa dan Flores ini terdiri atas tiga pulau besar, yakni Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil lainnya. Taman ini didirikan pada tahun 1980 untuk melindungi komodo serta habitatnya. Selain komodo, di taman nasional ini juga terdapat sekitar 277 spesies hewan lainnya yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia. Selain itu, terdapat pula sekitar 253 spesies terumbu karang di perairannya yang terkenal juga sebagai salah satu titik terbaik di dunia untuk menyelam. Kini, taman nasional ini juga masuk menjadi salah satu dari nominasi 7 keajaiban dunia.
3. Taman Nasional Lorentz
Taman Nasional Lorentz, Papua Barat diakui oleh UNESCO pada tahun 1999. Dengan luas wilayah sebesar 25.000 km2, taman nasional ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Kawasan ini juga merupakan salah satu di antara tiga kawasan di dunia yang memiliki gletser di daerah tropis. Taman ini memiliki keanekaragaman hayati yang mengagumkan. Jenis-jenis satwa yang sudah diidentifikasi di taman ini berjumlah sekitar 630 jenis burung dan 123 jenis mamalia. Jenis burung yang menjadi ciri khas taman nasional ini yakni dua jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis dara/merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik di antaranya cendrawasih ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis monorthonyx). Satwa mamalia yang tercatat antara lain babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon.
4. Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera (Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan)
Warisan hutan hujan tropis Sumatera yang meliputi tiga taman nasional tersebut mendapatkan pengakuan dari UNESCO pada tahun 2004.
2. Taman Nasional Komodo
Taman Nasional Komodo mendapatkan pengakuan dari UNESCO pada tahun 1991. Taman yang terletak di antara pulau Sumbawa dan Flores ini terdiri atas tiga pulau besar, yakni Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil lainnya. Taman ini didirikan pada tahun 1980 untuk melindungi komodo serta habitatnya. Selain komodo, di taman nasional ini juga terdapat sekitar 277 spesies hewan lainnya yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia. Selain itu, terdapat pula sekitar 253 spesies terumbu karang di perairannya yang terkenal juga sebagai salah satu titik terbaik di dunia untuk menyelam. Kini, taman nasional ini juga masuk menjadi salah satu dari nominasi 7 keajaiban dunia.
3. Taman Nasional Lorentz
Taman Nasional Lorentz, Papua Barat diakui oleh UNESCO pada tahun 1999. Dengan luas wilayah sebesar 25.000 km2, taman nasional ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Kawasan ini juga merupakan salah satu di antara tiga kawasan di dunia yang memiliki gletser di daerah tropis. Taman ini memiliki keanekaragaman hayati yang mengagumkan. Jenis-jenis satwa yang sudah diidentifikasi di taman ini berjumlah sekitar 630 jenis burung dan 123 jenis mamalia. Jenis burung yang menjadi ciri khas taman nasional ini yakni dua jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis dara/merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik di antaranya cendrawasih ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis monorthonyx). Satwa mamalia yang tercatat antara lain babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon.
4. Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera (Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan)
Warisan hutan hujan tropis Sumatera yang meliputi tiga taman nasional tersebut mendapatkan pengakuan dari UNESCO pada tahun 2004.
Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) sendiri merupakan salah satu kawasan pelestarian alam yang secara administrasi pemerintahan terletak di dua provinsi, yakni Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. TNGL ini meliputi ekosistem asli dari pantai sampai pengunungan tinggi yang diliputi oleh hutan lebat khas hujan tropis. Di kawasan TNGL ini, terdapat tumbuhan langka dan khas yaitu daun payung raksasa (Johannesteijsmannia altifrons), bunga raflesia (Rafflesia atjehensis dan R. micropylora) serta Rhizanthes zippelnii yang merupakan bunga terbesar dengan diameter 1,5 meter. Selain itu, terdapat tumbuhan yang unik yaitu ara atau tumbuhan pencekik.
Sedangkan, taman nasional Kerinci Seblat merupakan taman nasional yang terbesar di Sumatera. Taman ini membentang ke empat provinsi, yakni Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Taman ini terdiri dari Pegunungan Bukit Barisan yang merupakan wilayah dataran tertinggi di Sumatera, mata air-mata air panas, sungai-sungai beraliran deras, gua-gua, air terjun-air terjun dan danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara, Gunung Tujuh. Taman nasional ini juga memiliki beragam flora dan fauna. Sekitar 4.000 spesies tumbuhan tumbuh di wilayah taman nasional termasuk bunga terbesar di dunia Rafflesia arnoldi, dan bunga tertinggi di dunia, Titan Arum. Fauna di wilayah taman nasional terdiri antara lain Harimau Sumatra, Badak Sumatra, Gajah Sumatra, Macan Dahan, Tapir Melayu, Beruang Madu dan sekitar 370 spesies burung.
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan termasuk dalam administrasi wilaya Lampung Barat dan wilayah Tanggamus, di mana keduanya adalah bagian dari Provinsi Lampung. Taman ini sangat kaya dalam hal keanekaragaman hayati dan merupakan tempat tinggal bagi tiga jenis mamalia besar yang paling terancam di dunia: gajah Sumatera (kurang dari 2000 ekor yang bertahan hidup saat ini), badak Sumatera (populasi global keseluruhan: 300 individu dan semakin berkurang drastis jumlahnya) dan harimau Sumatera (populasi global keseluruhan sekitar 400 individu). Taman ini masuk juga dalam Global 200 Ecoregions, yaitu peringkat habitat darat, air tawar dan laut di bumi yang paling mencolok dari sudut pandang biologi yang dibuat oleh WWF. Taman ini disorot sebagai daerah prioritas untuk pelestarian badak Sumatera melalui program Asian Rhino and Elephant Action Strategy (AREAS) dari WWF. Selain itu, IUCN, WCS dan WWF telah mengidentifikasi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan sebagai Unit Pelestarian Macan (Wikramanayake, dkk., 1997), daerah hutan yang paling penting untuk pelestarian harimau di dunia. Terakhir, pada tahun 2002, UNESCO telah memilih daerah ini untuk diusulkan sebagai World Heritage Cluster Mountainous Area beserta Taman Nasional Gunung Leuser dan Kerinci Seblat.
World Heritage of Culture
Indonesia memiliki 3 objek dengan status “World Heritage of Culture”. Objek-objek tersebut antara lain adalah:
1. Candi Borobudur
Candi Borobudur mendapatkan pengakuan dari UNESCO pada tahun 1991. Merupakan candi Buddha yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Candi ini didirikan oleh penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Candi yang bila dilihat dari atas membentuk struktur Mandala (lambang alam semesta dalam kosmologi Buddha) ini tidak memakai semen sama sekali dalam pembangunannya, melainkan dengan sistem interlock (seperti balok Lego yang bisa menempel tanpa lem).
2. Candi Prambanan
Candi Prambanan mendapatkan pengakuan dari UNESCO pada tahun 1991. Merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia. Candi yang terletak 17 km dari pusat kota Yogyakarta ini dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, yakni Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Candi ini memiliki tiga candi utama di halaman utama, yakni Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut merupakan lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu.
3. Situs Sangiran
Situs Sangiran diakui UNESCO pada tahun 1996. Merupakan sebuah situs arkeologi yang terletak di Jawa Tengah. Secara administratif terletak di kabupaten Sragen dan Karanganyar. Pada awalnya penelitian Sangiran adalah sebuah kubah yang dinamakan Kubah Sangiran. Puncak kubah ini kemudian terbuka melalui proses erosi sehingga membentuk depresi. Pada depresi itulah dapat ditemukan lapisan tanah yang mengandung informasi tentang kehidupan di masa lampau. Di situs ini, kita bisa menemukan banyak informasi soal sisa-sisa kehidupan masa lampau. Selain itu, terdapat informasi lengkap tentang sejarah kehidupan manusia purba dengan segala hal yang ada di sekelilingnya. Dari soal tempat hidup, pola kehidupannya, satwa yang hidup bersamanya sampai proses terjadinya bentang alam dalam kurun waktu tidak kurang dari 2 juta tahun yang lalu.
World Heritage of Intangible Culture
Di kategori ini, Indonesia memiliki 4 objek, yakni:
1. Wayang
Merupakan seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Sunan Kali Jaga dan Raden Patah sangat berjasa dalam mengembangkan Wayang. Para Wali di Tanah Jawa sudah mengatur sedemikian rupa menjadi tiga bagian. Pertama Wayang Kulit di Jawa Timur, kedua Wayang Wong atau Wayang Orang di Jawa Tengah, dan ketiga Wayang Golek di Jawa Barat. Masing masing sangat bekaitan satu sama lain. Yaitu “Mana yang Isi (Wayang Wong) dan Mana yang Kulit (Wayang Kulit) harus dicari (Wayang Golek)”. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
1. Wayang
Merupakan seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Sunan Kali Jaga dan Raden Patah sangat berjasa dalam mengembangkan Wayang. Para Wali di Tanah Jawa sudah mengatur sedemikian rupa menjadi tiga bagian. Pertama Wayang Kulit di Jawa Timur, kedua Wayang Wong atau Wayang Orang di Jawa Tengah, dan ketiga Wayang Golek di Jawa Barat. Masing masing sangat bekaitan satu sama lain. Yaitu “Mana yang Isi (Wayang Wong) dan Mana yang Kulit (Wayang Kulit) harus dicari (Wayang Golek)”. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Saat ini, wayang tidak hanya sebatas wayang kulit dan wayang orang saja, ada juga e-wayang yang keseluruhan proses pembuatannya menggunakan sarana dan fasilitas digital. E-wayang dapat dilihat melalui website
2. Keris
Keris mendapatkan pengakuan UNESCO pada tahun 2005. Keris yang saat ini kita kenal adalah hasil proses evolusi yang panjang. Keris modern yang dikenal saat ini adalah belati penusuk yang unik dengan bermacam bentuk. Selain digunakan sebagai senjata, keris juga sering dianggap memiliki kekuatan supranatural. Senjata ini sering disebut-sebut dalam berbagai legenda tradisional, seperti keris Mpu Gandring dalam legenda Ken Arok dan Ken Dedes.
3. Batik
Batik diakui sebagai World Heritage oleh UNESCO pada tahun 2009. Untuk merayakannya, Indonesia menjadikan setiap tanggal 2 Oktober sebagai hari batik nasional. Batik Indonesia memiliki motif bermacam-macam tergantung pada daerahnya.
4. Angklung
Angklung direncanakan akan mendapatkan pengakuan dari UNESCO pada tanggal 18 November yang akan datang. Alat musik bambu yang dapat menghasilkan suara sangat indah ini gemanya sudah terkenal hingga ke mancanegara.
Nakhon Pathom-Thailand
amnoen Saduak Pasar terapung yang khas ThailandSelain berbelanja yang unik, Anda juga dapat mencicipi berbagai hidangan dan kue-kue khas Thailand yang lezat. |
Thai Human Imagery Museum Patung Lilin Jangan lewatkan museum patung lilin yang mempesona ini! Mana yang asli...? |
Monthon Temple |
Rose Garden Pertunjukan dan 12 aktivitas untuk Anda nikmati di Rose Garden! Di sinilah tempatnya jika Anda ingin berlibur sekaligus mencoba langsung kegiatan khas Thailand, seperti: - Belajar memasak - Merangkai bunga khas Thai - Menari tarian Thailand - Melukis payung (dan membawa pulang sebagai oleh2!) - Belajar beladiri Muay Thai - Dan masih banyak lagi! Selain itu, tersedia Golf dan Spa yang bagus di sini! Fasilitas lengkap untuk seluruh keluarga! |
Samphran Elephant Zoo Tempatnya gajah pintar! Saksikan gajah melukis, main perang perangan atau bermain bola! |
PATTAYA-THAILAND
Wat Yannasangwararam Km 160, Pattaya Ban Amphur, Chon Buri Kuil megah namun menyejukkan hati ini dibangun oleh YM Raja, memberi contoh suatu budaya dan arsitektur khas Thailand. Menyimpan relik Buddha yang penting, di sini pengunjung dapat berjalan-jalan menikmati keindahan suasana sekaligus belajar tentang aspek-aspek penting dalam budaya Buddhis Thailand. Kuil ini bersebelahan dengan Wat Viharn Sian. |
Viharn Sian Chinese Statues Dekat Yannasangwararam Temple, Ban Amphur, Chon Buri Jam Buka: 08.00-17.00 Wajib dikunjungi pecinta barang antik dan wisata religi, kuil cantik ini memiliki ratusan patung ukir China. Beberapa di antaranya sangat antik (sejak dinasti Ming), dan sangat halus ukirannya. Temukan dewa dewi leluhur dan budaya Asia kuno dalam suatu tur sejarah di sini, termasuk patung perunggu para rahib dengan 19 jurus kungfu Shaolin. Saksikan pula patung-patung prajurit terakota asli dari Xi'an China (satu-satunya di luar China), beserta patung kuda dan maket penggalian di Xi'an. Kuil ini juga beda karena pengunjung bebas memfoto, termasuk artefak sangat berharga seperti ukiran macan dari batu jade yang nilainya sangat tinggi. |
Lokasi Wisata |
Wisata Laut - Coral Island (Ko Larn) Tempat bagi keluarga untuk rekreasi dan air, dan menemukan suasana rileks. Dapat dicapai dengan feri (45 menit) atau speed boat (15 menit). Di sini kita bisa berenang, bermain parasailing, berjalan dalam air, atau sekedar duduk-duduk santai. - Ko Krok: pulau kecil untuk menyelam melihat karang laut. - Ko Sak: umumnya untuk berenang, tersedia akomodasi bagi turis. - Ko Phai: dapat dicapai 2 jam dengan menyewa kapal di South Pattaya. Cocok untuk relaksasi, berenang, menyelam dan memancing. Bagi yang suka pantai yang lebih tenang, Jomtien beach adalah "Gold Coast"-nya Pattaya! Di sinilah terdapat bungee jumping 50 meter yang berstandar New Zealand. |
Mini Siam Sukhumvit Road, KM 143, Pattaya Jam Buka: 09.00-18.00 Tiket: 300 baht Web: www.minisiam.net Aneka miniatur bangunan terkemuka di dunia dan di Thailand. Mulai dari Menara Pisa, Eiffel, Opera House Sydney dan patung Pieta, sampai ke Temple of Emerald Buddha. Juga dapat dipesan untuk santap malam rombongan, ditemani lampu-lampu romantis dari negeri liliput ini. |
Sanctuary of Truth 206/2 Moo 5, Naklua Road, Soi 12 Banglamung, Pattaya Jam Buka: 08.00-19.00 Tiket: 500 baht (dewasa), 250 baht (anak-anak) Web: www.sanctuaryoftruth.com Kuil dari kayu ukir dengan prinsip-prinsip kebaikan dari agama, filosofi dan seni. Lokasinya di tepi pantai, memberi suasana tenang cocok untuk retret. Terkadang ada lumba-lumba di perairannya. Juga tersedia fasilitas restoran dan tempat untuk rombongan (MICE), karena cocok untuk acara-acara outbound. Saran: Mintalah pemandu menjelaskan arti dari ukiran-ukirannya, agar wawasan Anda bertambah luas! |
Silverlake Winery 31/62 Moo 7, Na Jomtien Web: www.silverlakethai.com Kebun anggur berpemandangan cantik ini memiliki aneka jenis wine, termasuk shiraz dan cabernet sauvignon, yang ditanam dengan bantuan tenaga ahli dari Napa Valley California. Pengunjung dapat mencicipi berbagai jenis anggur dan menyaksikan kebun anggur yang cantik ini dengan ATV atau mobil. Sangat disarankan untuk membawa oleh-oleh berupa minuman jus anggur asli 100%. |
Nong Nooch Tropical Garden and Resort 34/1 Moo 7, Na Jomtien Web: www.nongnoochtropicalgarden.com Di taman indah seluas 652 acre ini, Anda dapat menyaksikan pertunjukan budaya Thailand dan kemahiran gajah, dan ikut beraktivitas seperti trekking dengan gajah, bersepeda, berkano dan sebagainya. |
Million Years Stone Park dan Pattaya Crocodile Farm 22/1 Moo 1, Nongplalai Subdistrict, Banglamung Web: www.thaistonepark.com Saksikan batu-batu yang terbekukan selama ratusan tahun, dan memiliki bentuk yang aneh seperti hewan, bahkan sebuah pohon beku yang telah berusia jutaan tahun seberat 9 ton! Juga terdapat sebuah kebun binatang satwa langka seperti ikan lele raksasa (sampai 500 kg), beruang, macan dan buaya albino. Anak-anak bisa bercengkerama dengan bayi macan, anak kuda poni, dan memberi makan buaya lapar. |
Three Kingdoms Park 100 Moo 9, Pong Subdistrict, Banglamung Web: www.3kingdomspark.com Di dalam taman budaya ini terdapat tiga pagoda yang menyimpan patung-patung religi seperti Sang Buddha, Dewi Kuan Im dan Dewa-Dewi China lainnya. Selain itu, terdapat pula koridor berlukis terpanjang di dunia, dengan 56 episode kisah Romance of the Three Kingdoms (Sam Kok). Di dalam kompleks ini juga terdapat resor tempat berlatih berkuda Horseshoe Point. |
Bottle Art Museum Di seberang Mini Siam Jam Buka: 09.00 - 18.30 Tiket: 40 baht Bagi penggemar benda-benda miniatur, inilah satu-satunya Museum Karya Seni dalam Botol di dunia. Terdapat lebih dari 300 miniatur mulai dari bangunan terkenal dunia, kapal sampai bangunan budaya khas Thailand yang berukiran rumit. Juga ada kursus singkat membuat miniatur dengan biaya mulai 300 baht (1 jam). Silakan bingung bagaimana cara membuatnya! |
Khao Chee Chan (Ukiran Sang Buddha di Tebing) Moo 7, Na Jomtien, Sattahip Ukiran Sang Buddha dari emas di tebing setinggi 130 meter ini dibuat pada tahun 1996 untuk menghormati YM Raja. Gambar ini bernuansa gabungan seni tradisional Sukhothai dan Lanna. Di sekeliling bukit ini terhampar taman indah yang dirawat oleh Royal Thai Marine Corps dan Royal Thai Navy. Di sebelahnya terdapat Silverlake Winery. |
Floating Market 451/304 Moo 12, Sukhumvit Road Nongprue, Banglamung Jam Buka: 10.00 - 24.00 Web: www.floating4market.com Berbagai gerai dalam bentuk rumah kayu, menawarkan aneka suvenir, makanan dan seni kerajinan dari 4 kawasan Thailand, dengan harga sangat wajar. Pasar terapung ini berubah menjadi pasar malam saat matahari terbenam. |
Walking Street Semarak lampu neon, pub dan aneka toko yang menjual segala barang. Di sini tersedia pula berbagai restoran seafood di tepi laut. Namun bila bersama anak-anak, sebaiknya jangan ke daerah Patong. Di Central Pattaya, misalnya di sekitar Central Festival, juga mempunyai area toko yang seru untuk dijelajahi. |
Sedikit Luar Kota |
Propinsi Rayong Supatra Land Taman buah untuk menikmati buah Thailand sepuasnya, seperti durian Monthong, mangga Thailand, rambutan, buah naga, dan sebagainya, dan tempat melihat ilmu budidaya tanaman seperti hidrofonik dan aerofonik. Lotus Crystal Bila cara pembuatan kristal dengan ditiup menarik keingintahuan Anda, inilah tempatnya. Alamat: 161 Moo 6 Nikom Soi 4, Nikompattana Rayong 21180 Thailand Tel : (66) 038-897-029-31 Fax : (66) 038-897-028 Web: http://www.lotuscrystal-th.com Tamnanpar Forest Restaurant Bila Anda sudah tiba di Rayong, santap siang sangat cocok di restoran bergaya hutan tropis ini. Alamat: 167/6 Moo 7, T. Ban Phe A. Muang, Rayong 21160 Tel: 6638 652 884, Fax: 6638 652 882, Mobile: 6681 687 0137 |
Kota Chonburi Bagi yang mencari area yang tidak penuh turis (istilahnya "off the beaten track"), maka kota Chonburi adalah kota yang tepat bagi Anda. Seafood-nya murah, pantainya bagus, dan kuilnya memukau, seperti kuil Nacha dan kuil Wat Yansangwararam (kuil China Nacha yang megah) (kuil Buddhis Wat Yansangwararam) |
Sriracha Tiger Zoo Highway No. 36, Amphoe Si Racha Jam Buka: 08.00 - 18.00 Web: www.tigerzoo.com Kebun binatang dengan pertunjukan harimau Bengali, buaya dan satwa lain. Saksikan keanehan harimau yang menyayangi babi! |
Pertunjukan |
Alangkarn Sukhumvit Road, KM 155, Jomtien Jam Buka: - Restoran: 16.45 - 20.00 - Show: 18.00 - 19.00 Web: www.alangkarnthailand.com Pagelaran budaya Thailand lengkap dengan pertunjukan laser, pyrotechnic, air, dan tarian berkoreografi megah. |
Cabaret Terdapat dua pertunjukan kabaret yang terkenal: Alcazar dan Tiffany’s, keduanya berada di Pattaya Second Road. Tiket: mulai dari 500 baht sampai 800 baht (VIP). Alcazar: www.alcazarpattaya.com, jam pertunjukan: 17.00, 18.30, 20.00 dan 21.30 Tiffany’s: www.tiffany-show.co.th, dengan jam pertunjukan: 18.00, 19.30, 21.00 dan 22.30. |
Ripley’s Believe It or Not! Royal Garden Shopping Plaza 218 Moo 10, Beach Road, Nongprue Jam Buka: 10.00 - 24.00 Web: www.ripleysthailand.com Museum dari Amerika yang pasti membuat Anda tercengang ini memiliki 300 benda dan kisah aneh dari seluruh dunia. Selain Ripley's Museum, Anda juga dapat menyaksikan 4D Moving Theater, adu mencari jalan (atau tersesat) dalam Infinity Maze, atau mengujinyali di Ripley’s Haunted Adventure. Jika Anda bersama rombongan teman, dijamin akan memberi kenangan tak terlupakan! |
Tuxedo Magic Castle 78/16-17 Moo 9 Pattaya Second Road Jam Pertunjukan: 18.00, 19.00, 20.00 dan 21.00 Web: www.tuxedo-magic.com Inilah teater sulap pertama di Thailand, menampilkan para ahli sulap dari seluruh Asia, termasuk dari China, Hong Kong dan Jepang. |
Shopping |
Factory Outlet: Outlet Mall Pattaya Thepprasit Road, South Pattaya Dapatkan barang-barang bermerek internasional dengan harga diskon! Mulai dari Levi’s, Adidas, Nike, Camel Active sampai Warner Bros untuk oleh-oleh si kecil. Sedangkan factory outlet untuk perlengkapan golf tersedia di Outlet Village di sebelahnya. Terdapat juga factory outlet Fly Now (FN) untuk barang rumah tangga (selimut, sprei, sutra) dan merek-merek seperti ZARA. |
Jim Thompson Outlet 1st Floor, Royal Garden Plaza Pattaya Second Road HomeWorks Pattaya South Pattaya, Nongprue Web: www.jimthompson.com Menyediakan barang-barang dari sutra terbaik, sangat cocok untuk oleh-oleh. |
Mal Juga tersedia berbagai mal yang lengkap dengan aneka barang dan tempat bersantap, seperti:
|
Pasar Nong Mon Inilah pasar yang tepat untuk makanan oleh-oleh. Saran: Cobalah Khao Lam (ketan manis di tabung bambu) dan Khanom Chak (kelapa bungkus daun Chak). |
Aktivitas |
Pattaya Elephant Village (www.elephant-village-pattaya.com) Menikmati pedalaman Thai, melihat panen ulat sutra sembari diintip kera gibbon. Lihat ke situs web untuk keterangan lebih lengkap. Terbang dengan balon (www.thaiballoons.com) Menikmati petualangan VIP ke angkasa, sangat sempurna untuk mempesona pujaan hati. Hubungi situs web untuk melakukan pemesanan. Menyelam dengan “Yellow Submarine” Thai Submarine Co. (Vimantaitalay Submarine) 311/7 Moo 10 South Pattaya Anda dapat menyelam 25 meter di bawah Teluk Thailand dan menyaksikan aneka satwa laut bahkan penyu langka. Jam menyelam: 10.30, 11.20 dan 13.00, tergantung cuaca. Pattaya Bungy Jump Thepprasit Road Soi 9 Jam Buka: 9.30 - 19.00 Bungy jump dengan keamanan terjamin ini memiliki tinggi 50 meter dan siap memacu adrenalin Anda. Dapatkan sertifikat keberhasilan setelah Anda mendarat. Pirates of Pattaya 1/6 Moo 4 Huay Yai Subdistrict, Banglamung Jam Buka: 08.00 - 18.00 Di tempat seru ini, Anda bisa mencoba kemahiran Anda menembak pistol di lapangan 25 meter, atau dengan senjata kaliber besar dengan jarak 50 meter. Bagi yang lebih berbakat memanah, cobalah arena panahan lengkap dengan instruktur profesional. Pattaya Park 345 Moo 12, Thapphraya Road, Banglamung Web: www.pattayapark.com Di ujung menara terdapat restoran berputar (disarankan untuk lunch atau dinner), dan Anda dapat turun dari menara ini melalui kereta gantung, atau dengan bergantung pada seutas tali! Terdapat pula aneka permainan yang menantang adrenalin seperti roller coaster dan demolition derby, dan sebuah taman air yang luas bagi anak-anak. Pattaya BB Gun Sukhumvit Road, Thepprasit Uji kemampuan tempur Anda dengan senjata Airsoft BB dalam pengalaman tempur yang sangat realistis. Kalahkan halangan demi halangan untuk menikmati laga seru sampai berjam-jam bersama kawan! Pattaya Paintball Park Thepprasit Road Soi 9 Jam Buka: 09.30 - 19.00 Bertempur bersama kawan, bermanuver mengelak jebakan, dan serbu lawan dengan cat. Cocok untuk rombongan besar yang ingin meredakan stres dalam lingkungan yang aman dan menyenangkan. Horseshoe Point Club Juga tersedia penginapan yang memberi pengalaman tersendiri bagi Anda dan keluarga.100 Moo 9, Pong subdistrict, Banglamung District, Chonburi. Web: www.horseshoepoint.com Jam Buka: 08.30-18.00 Arena dan sekolah berkuda internasional (satu-satunya di Asia Tenggara) untuk semua tingkat kemampuan, serta untuk dressage, cross-country jumping, dan polo. Dengan 100 kuda termasuk ras Lusitano, Lipizzaner dan Falabella. |
Kuliner |
Pattaya menyediakan segala citarasa kuliner, mulai dari kelas satu seperti Mantra dan Hard Rock, di tepi pantai seperti Mum Aroy, Oriental Star, Bali Hai dan Ocean Marina Yacht Club, atau untuk sesuatu yang unik, cobalah bar yang semuanya - kursi, gelas, meja - terbuat dari es di -5° Icebar. Bagi yang senang makanan lokal, di Motorway (jalan tol) dari bandara/Bangkok terdapat tempat istirahat yang menjual aneka makanan asli sehari-hari rakyat Thailand. |
Langganan:
Postingan (Atom)